| Kotbah Pdt. Daniel Alexander diterjemahkan ke dalam bahasa Moni oleh Pdt. Apniel Tipagau |
Saya sering menghadiri banyak kedukaan, namun saya belum pernah mengalaminya, sehingga saya sulit membayangkan dan merasa sangat lemah.
Sempat mengalami masa-masa cukup agnostik semasa kuliah membuat keimanan saya sangat logis. Sukar sekali beriman, yang ada logika dan materialisme yang cukup kuat, walaupun tidak full, tapi cukup membuat saya kesulitan untuk berdoa.
Saya tidak paham arti mimpi yang saya pikir saat ini bahwa Tuhan sudah menitipkan pesan tapi artinya menyusul supaya saya kuat.
| Bapa saat menghadiri acara bakar batu terakhir bersama keluarga yang dilaksanakan oleh adiknya Alberd Wamuni |
Pada tahun 2012 setelah mendengar hasil ujian nasional di SMA Lab UKSW Salatiga, pada malam hari saya bermimpi bapa saya mengantar saya mengunakan pesawat besar sampai ke Amerika Serikat. Kemudian meninggalkan saya di bandara Amerika di ruang kedatangan di lantai 2, saya bisa melihat dibalik kaca tempat pilot di pesawat putih besar, bapa melambaikan tangan mengucapkan selamat tinggal "bapa pulang"
Saya memahami mimpi itu bahwa saya akan kuliah di Amerika kelak. Akhirnya saya pun wisuda S1 teknik sipil di Universitas Kristen Indonesia Jakarta pada tanggal 12 Desember 2017. 15 Desember saya pulang ke Nabire Papua.
Hari rabu subuh jam 03.00 tanggal 3 Januari 2018 bapa meninggal di rumah sakit Nabire setelah mengalami sakit perut.
Saya sadar kali ini saya membutuhkan kekuatan dari Tuhan. Saya sadar saya tidak bisa berdoa begitu saja setelah lama agnostik dan jauh dari Tuhan. Setelah antar jenazah bapa ke rumah bukit, saya ambil motor balap ke Waharia ke bapa dan mama pendeta Sambara supaya mereka mendoakan saya dan saya bisa diampuni Tuhan dan bisa diterima lagi doanya oleh Tuhan.
Setelah itu saya kembali ke rumah duka. Ratusan orang sudah berdatangan ke rumah duka.
Tiba-tiba saja hari itu bapa DR Hary Nenobais di Jakarta menyampaikan bahwa bapa ketua Yayasan Pesat Pdt. Daniel Alexander berada di Nabire.
Waktu yang diatur Tuhan. Pada acara pemakaman yang seharusnya dipimpin oleh pendeta dari gereja Kingmi Bahtera, diambil alih oleh Pdt. Daniel Alexander
Beliau menyampaikan kotbah pada ibadah pelepasan jenazah bapa saya. Kehadirannya dan Firman yang disampaikan menjadi topik hangat selama kedukaan. Mama saya, Adik-adik bapa saya, keluarga besar dan umat yang hadir merasakan penghiburan Roh Kudus yang nyata.
Saya bersyukur walaupun saya jauh sebagai agnostik dalam waktu lama, tetapi ketika saya berdoa minta pertolongan saat kesesakan dan kedukaan, Tuhan berikan kekuatan.
Saya secara pribadi merasa sangat diberkati, dihibur dan yang terpenting adalah saya mendapat jaminan bahwa semuanya ada dibawah kontrol Tuhan.
Akhirnya saya lalui masa duka itu. Setelah masa duka itu, tidak sengaja saya menceritakan mimpi saya tadi ke beberapa orang yang bersama saya.
Arti mimpinya ternyata adalah bahwa Bapa saya pulang setelah mengantar saya sampai Amerika. Bapa saya pulang ke Sang Pencipta setelah menyertai saya sampai saya wisuda. Bapa meninggal hanya berselang 2 minggu setelah saya wisuda dan pulang.
Posting Komentar
Posting Komentar